Perbedaan Retro dan Vintage Fashion Style

Fashion style ibarat lingkaran yang terus mengalami perputaran seiring berkembangnya zaman sehingga tidak heran jika trend fashion beberapa tahun yang lalu bisa kembali hits dan populer pada saat ini. Sama halnya sengan Retro dan Vintage, kedua style ini merupakan kedua gaya busana kuno yang sampai saat ini masih eksis dan banyak digenari masyarakat. Meski sama-sama kuno, namun kedua style ini sebenarnya memiliki perbedaan. Mungkin sebagian orang tidak mengetahui atau kurang memperhatikan mengenai perbedaan antar keduanya. Kedua style ini bisa dibilang eksis dan tidak lekang dengan perkembangan zaman, bahkan model-modelnya juga tidak kalah menariknya dibandingkan gaya busana modern saat ini.

Adapun benerapa perbedaan antara retro dan vintage yang berhasil dirangkum dari beberapa sumber ialah sebagai berikut:

  1. Retro diadopsi dari gaya busana kuno era tahun 70-90an sedangkan Vintage merupakan gaya busana yang lebih tua yakni era 20-60an. Meski hampir sama, namun perbedaan waktu antar keduanya sebenarnya cukup jauh.
  2. Retro dinilai lebih berani dalam menampilkan berbagai macam warna, terutama warna yang terang, mencolok dan glamour. Sedangkam Vintage dinilai lebih soft dalam hal warna serta lebih feminim jika dikenakan oleh wanita.
  3. Retro stylish mayoritas diisi oleh busana bermotif simestris dan glamour, sesangkan Vintange lebih ke motif floral, pilkadot ataupun polos dengan warna-warna yang kalem.
  4. Retro lebih mengarah ke busana disko seperti misalnya celana cutbray, jaket kulit, rompi dan celana pendek. Sementara itu, vintage memiliki ciri khas berupa kerah bulat disertai pita di bagian dadanya.
    Berdasarkan rentang waktunya, vintage menjadi gaya busan yang lebih tua dibandingkan retro, berawal dari era 20-60an. Pada masa ini gaya busana didominasi oleh style feminim sehingga tidak heran jika mayoritas warna yang digunakan ialah soft atau warna-warna kalem yang tidak terkesan mencolok. Selain itu, motif yang kerap digunakan juga cukup simple yakni polkadot dan floral atau bunga-bunga.

    Akan tetapi, pada era perang dunia II terjadi sebuah pebatasan produksi terhadap industri garment dan pakaian. Hal ini menyebabkan minimnya produksi baju kala itu, bahkan perintah pembuatan baju harus sesuai dengan ketentuan yakni dibuat menggunakan bahan seminimal mungkin. Kebijakan tersebut menghasilkan beberapa jenis baju seperti hippie style, rebel look dan rok balon yang terus eksis sampai menjelang era 60-an atau sebelum munculnya retro style. Sementara itu, keberadaan Retro style yang dinilai cukup berani menampilkan warna terang dan glamour berhasil menarik perhatian publik kala itu. Mayoritas gaya busana ini dikenakan oleh masyarakat kaum menengah ke atas dan artis hollywood papan atas. Gaya disko yang seksi ataupun warna terang kerap diguankan sebagai busana dalam penampilan panggung atau ajang perhargaan artis dan bintang film ternama kala itu.
Perbedaan Retro dan Vintage Fashion Style

Itulah sedikit perbedaan mengenai Retro dan Vintage yang bisa Anda ketahui, mungkin pada saat ini kedua gaya busana tersebut sama-sama eksis sehingga masyarakat hanya menganggap sebagai old fashion tanpa menyadari perbedaan yang ada. Dengan demikian, setelah membaca sedikit ulasan di atas Anda bisa benar-benar mengetahui manakah busana yang termasuk Retro ataupun Vintage. Kedua style tersebut sampai saat ini masih kerap dikenakan oleh artis papan atas. Meski demikian, mereka tidak perlu ribet dalam mencari baju-baju lawas karena gaya pakaian modern saat ini banyak diproduksi dengan mengusung konsep Retro maupun Vintage. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu khawatir ketika ingin mengenakan kedua style busana ini. Jika anda ingin mengetahui lebih banyak style Retro maupun Vintage yang dikombinasikan, anda bisa melihatnya.

Written by